Perkembangan teknologi dan industri
membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak yang bersifat positif maupun
dampak yang bersifat negatif. Dampak yang bersifat positif memang diharapkan
oleh manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun
sebaliknya dampak yang bersifat negatif justru dapat menurunkan kualitas dan
kenyamanan hidup, karena adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh
perkembangan teknologi dan industri
tersebut (Kamtesa, 2009)
Emisi pencemaran udara oleh industri
tergantung dari jenis industri dan prosesnya. Emisi dari industri selain akibat
dari proses juga disebabkan oleh peralatan yang digunakan (utilitas). Berbagai
industri dan pusat pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga dan panas yang
berasal dari pembakaran arang dan bensin. Hasil dari pembakaran tersebut adalah
SOx, asap dan bahan pencemar lainnya (Kamtesa, 2009).
Emisi yang dikeluarkan dari gas buang industri
diantaranya adalah SOx, NOx, CO, CO2, dan HC.
Komposisi prosentase emisi gas buang industri yaitu 30% gas CO2, 27%
gas CO, 25% gas HC, 10% gas NOx 9% gas SOx, dan 8%
partikulat debu. Diantara gas pencemar tersebut
CO2, CO, dan HC merupakan gas yang paling berbahaya dan
memiliki prosentase tertinggi. Gas tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan
manusia bahkan dapat menyebabkan kematian apabila berada diatas standar baku
mutu (Basuki, 2007).
Sumber polusi utama berasal dari asap
industri, dengan hasil 60% dari polutan yang dihasilkan dari karbon monoksida
dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon. Polutan yang utama adalah karbon
monoksida yang mencapai hampir setengah dari seluruh polutan yang ada (Meilina,
2005).
Berbagai
upaya untuk mengatasi pencemaran udara telah dilakukan namun belum ada hasil
yang memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi baru untuk
mengatasi pencemaran udara tersebut. Salah satu strategi yang dilakukan
adalah mereaksikan gas buang pabrik industri dalam tabung reaktor yang berisi
larutan penjerap hidroksida logam. Larutan penjerap hidroksida logam yang
digunakan adalah NaOH, Ba(OH)2,
Al(OH)3, dan Ca(OH)2. Larutan hidroksida logam merupakan
basa kuat yang reaktif terhadap emisi gas buang.
Limbah Gas dan Partikel
Udara adalah
media pencemar untuk
limbah gas. Limbah
gas atau asap
yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah
udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,
CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara
melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas
udara. Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat
dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran
berbentuk gas hanya
dapat dirasakan melalui
penciuman (untuk gas tertentu)
ataupun akibat langsung. Gas-gas ini
antara lain SO2, NOx,
CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa
bahan tertentu zat
pencemar ini berbentuk
padat dan cair.
Karena suatu kondisi temperatur
ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah
menjadi gas. Baik
partikel maupun gas
membawa akibat terutama
bagi kesehatan manusia seperti debu batubara, asbes, semen, belerang,
asap pembakaran, uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain. Pencemaran
yang ditimbulkannya tergantung pada
jenis limbah, volume yang lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam
udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat
berakibat luas karena
faktor cuaca dan
iklim turut mempengaruhi. Pada
malam hari zat yang berada dalam udara
turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel
kecil secara terus menerus
jatuh di atap
rumah, di permukaan
daun pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel.
Kadang-kadang terjadi hujan asam. Arah
angin mempengaruhi daerah
pencemaran karena sifat
gas dan partikel
yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam
udara di beberapa kota besar dan
daerah industri banyak
menimbulkan pengaruh, misalnya
gangguan jarak pandang oleh
asap kendaraan bermotor,
gangguan pernafasan dan
timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu
Gas buang dari pabrik industri mula-mula melewati pipa
pembuangan yang terhubung dengan reaktor yang berisi larutan penjerap Ca(OH)2.
Didalam reaktor terjadi reaksi antara gas-gas buang terhadap larutan penjerap.
Setelah terjadi reaksi maka akan terbentuk suatu endapan. Dengan bereaksinya
gas buang tersebut didalam reaktor nantinya pada pipa pembuangan akhir
diharapkan output gas yang dihasilkan bebas dari polutan (CO, CO2,
dan gas –gas lainnya). Sehingga pabrik industri tidak lagi melepaskan polutan
ke udara, dengan demikian lingkungan akan menjadi lebih asri dan tentunya akan
memperpanjang umur bumi akibat dari polusi yang berlebihan.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Basuki,
K.T., 2007, Penurunan Konsentrasi CO Dan NO2 Pada Emisi gas
Buang Dengan Menggunakan Media
Penyisipan TiO2 Lokal Pada Karbon Aktif, Jurnal Sains Teknologi, Vol 1, No 1, Hal 9-10
Kamtesa, M., 2009, Kondisi Udara, Kesehatam dan Kenyamanan Masyarakat di
Sekitar PT. Madu Baru Yogyakarta, Tesis, Universitas
Gadjah Mada,Yogyakarta
Meilina,
L, 2005, Reduksi Gas Buang CO dan HC Dengan Metode Lucutan Plasma Terhalang
Dirlrktrik (LPTD), Skripsi,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
tolong dong daftar pusatakanya
ReplyDelete