Minyak Atsiri Kayu Putih - Welcome to our website

Monday, 16 February 2015

Minyak Atsiri Kayu Putih


KLASIFIKASI
 
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus: Melaleuca
Spesies: Melaleuca cajuputi Powell

DESKRIPSI TANAMAN
Kerabat dekat kayu putih (Melaleuca cajuputi sub sp. cajuputi) tersebar secara alami di kepulauan Maluku dan Australia bagian utara. Tanaman berupa pohon tinggi lebih kurang 10 m. Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang, warna kuning kecokletan. Daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berbulu, pertulangan sejajar, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5 helai, warna putih. Buah kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji.Jenis ini telah berkembang luas di Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Maluku dengan memanfaatkan daunnya untuk disuling secara tradisional oleh masyarakat maupun secara komersial menjadi minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi. Jenis tanaman ini mempunyai daur biologis yang panjang, cepat tumbuh, dapat tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik maupun jelek dengan kadar garam tinggi maupun asam dan toleran ditempat terbuka serta tahan terhadap kebakaran.Penelitian P3BPTH pada Kebun Benih semai uji keturunan jenis Kayu putih di Gunungkidul diperoleh estimasi peningkatan genetik untuk rendemen minyak sebesar 21% terhadap rata-rata populasi pada kebun benih, akan tetapi bila dibandingkan dengan rendemen yang dihasilkan dari pabrik, peningkatan rendemen minyak lebih dari 100%. Terhadap kadar 1,8 cyneole, peningkatan yang dihasilkan sebesar 10%. Sedangkan untuk sifat pertumbuhan tanaman diperoleh peningkatan sebesar 15 - 20%.  Dengan peningkatan rendemen minyak sebesar 100%, maka diharapkan produksi minyak kayu putih dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 2 kali dengan luasan tanaman yang sama (Susanto, M. 2001).Pembuatan bibit dapat dilakukan secara generatif (biji) dan vegetatif.

Comments


EmoticonEmoticon